Kunjungan Delegasi ADB ke ITB: Eksplorasi Ekosistem Inovasi dan Startup
Bandung, dkst.itb.ac.id – Pada tanggal 11-12 September 2024, Institut Teknologi Bandung (ITB) menyambut kedatangan delegasi Asian Development Bank (ADB) bersama perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta beberapa negara Asia, termasuk Azerbaijan, Kazakhstan, Pakistan, Bangladesh, Nepal, Sri Lanka, Kamboja, Filipina, dan Vietnam. Kunjungan ini menjadi ajang bagi ITB untuk menunjukkan peran aktifnya dalam mengembangkan ekosistem teknologi dan inovasi, serta memperkuat kolaborasi internasional guna mendukung kemajuan teknologi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia.
Hari Pertama: Memahami Ekosistem Inovasi ITB dan Kunjungan Fasilitas
Kegiatan hari pertama dimulai dengan kedatangan delegasi di Bandung pada pukul 11.30 pagi, diikuti makan siang dan persiapan menuju kampus ITB. Tepat pukul 3.45 sore, delegasi tiba di Kampus ITB dan langsung disambut dengan pidato pembuka oleh Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D., Direktur Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB. Dalam sambutannya, Ir. Sugeng menyampaikan apresiasi kepada para delegasi serta memperkenalkan inisiatif-inisiatif strategis ITB, seperti proyek PRIME STeP yang berfokus pada investasi dan aktivitas di bidang sains, teknologi, dan kewirausahaan. Proyek ini bertujuan mendukung generasi muda Indonesia dalam mengembangkan ide-ide inovatif yang berpotensi menjadi solusi komersial.
Selanjutnya, delegasi diajak untuk mengenal lebih dalam ekosistem startup ITB melalui sesi “Local Entrepeneurship & Innovation Ecosystem: Startup Incubation and Enablement in Bandung” yang melibatkan berbagai unit penting, seperti Direktorat Sains dan Teknologi ITB, The Greater Hub dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, serta Startup Bandung. Pada sesi ini, ITB menunjukkan berbagai fasilitas dan program yang mendukung inkubasi dan akselerasi startup, mulai dari mentoring, pembinaan UMKM, hingga peluang pendanaan bagi startup yang menjanjikan.
Setelah sesi talkshow, delegasi diajak untuk melakukan tur singkat ke berbagai fasilitas startup-focused di ITB. Dalam tur ini, para delegasi berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan dosen, pendiri startup, staf, dan mahasiswa, sehingga mereka dapat merasakan lingkungan kolaboratif yang ada di ITB. Peserta dibagi menjadi empat kelompok sesuai minat mereka, lalu dipandu oleh panitia menuju laboratorium yang telah ditentukan: Smart City and Community Innovation Center Living Lab ITB (SCCIC – ITB); Modultrax – Design Centre, Fakultas Seni Rupa dan Desain; EBM SciTech – Nutraceutical Lab (Gd. PAU); serta Catalyst & Pilot Reactor Lab (Labtek X, Teknik Kimia).
Hari pertama ditutup dengan makan malam bersama di mana delegasi berdiskusi lebih lanjut dengan perwakilan dari ekosistem startup ITB, memberikan kesempatan untuk berbagi wawasan tentang potensi kerja sama.
Hari Kedua: Diskusi Mendalam dan Sesi Presentasi Inovasi
Kegiatan hari kedua dimulai dengan kunjungan ke Science and Techno Park (STP) ITB di Gedung STP Lantai 2, yang merupakan salah satu pusat riset dan pengembangan teknologi unggulan ITB. Diskusi diawali oleh Dr. Rofiq Iqbal, Ph.D., yang memberikan pengantar tentang peran DKST dalam mendukung inovasi dan transfer teknologi di ITB. Diskusi ini menjadi kesempatan bagi delegasi untuk mendalami proses inkubasi, akselerasi, serta layanan pendukung lainnya yang ditawarkan ITB bagi startup dan UMKM di berbagai bidang.
Sesi dilanjutkan dengan serangkaian presentasi oleh para akademisi dan pakar dari ITB serta ADB. Prof. Trio Adiono membuka presentasi dengan memaparkan penelitian-penelitian mutakhir yang sedang dikembangkan ITB, termasuk desain chip dan teknologi Near Field Communication (NFC) yang dapat mendukung berbagai aplikasi modern. Kemudian, Shaun M. Wellbourne-Wood dari ADB memberikan pandangan tentang pemetaan rantai nilai dalam penyimpanan energi di Indonesia dan Australia, serta rekomendasi terkait pengembangan keterampilan dan riset dalam sektor energi berkelanjutan.
Selanjutnya, Dr. Justin Pradipta dari ITB memperkenalkan platform inovatif INERSIA, sebuah sistem monitoring energi berbasis cloud yang memungkinkan pemantauan data real-time mengenai penggunaan energi di berbagai sektor. Edward Chianata dari Greenlabs dan Andri Mahendra dari Nicslab juga turut membagikan pengembangan teknologi hijau serta solusi ramah lingkungan untuk kebutuhan industri modern. Sesi ini ditutup dengan tanya jawab interaktif di mana delegasi dapat mengajukan pertanyaan langsung kepada para inovator mengenai tantangan yang mereka hadapi dan solusi yang dikembangkan.
Kegiatan dilanjutkan dengan coffee break dan showcase produk-produk inovasi yang tengah dikembangkan oleh ITB dan startup binaannya. Delegasi berkesempatan melihat langsung hasil riset, inovasi, dan teknologi terkini yang siap untuk diaplikasikan di berbagai sektor, mulai dari energi hingga kesehatan. Showcase ini menjadi penutup yang menekankan pada pentingnya inovasi kolaboratif yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang berkelanjutan.
Kunjungan delegasi ADB ke ITB menandai langkah dalam memperkuat kerja sama internasional di bidang teknologi dan inovasi. Sinergi antara lembaga pendidikan tinggi, pemerintah, dan komunitas internasional diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang mendukung berkembangnya startup dan inovasi berbasis teknologi, yang tidak hanya berdampak bagi Indonesia, namun juga bagi kawasan Asia secara keseluruhan.
ITB, dengan berbagai inisiatif strategis seperti PRIME STeP dan ITB Innovation Park yang akan segera hadir di Bandung Teknopolis, terus berkomitmen untuk menjadi katalis dalam pengembangan inovasi yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan pasar global.
No Comments