Enter your keyword

ITB Jadi Tuan Rumah HIC Indonesia 2025

ITB Jadi Tuan Rumah HIC Indonesia 2025

ITB Jadi Tuan Rumah HIC Indonesia 2025

Bandung, dkst.itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi tuan rumah Hyper Interdisciplinary Conference (HIC) Indonesia 2025 yang diselenggarakan oleh Leave a Nest Malaysia. Acara ini akan berlangsung pada 8 Februari 2025 di CRCS Multipurpose Hall, ITB, dan menjadi ajang bertemunya akademisi, pakar industri, startup, serta berbagai pemangku kepentingan untuk mendorong inovasi teknologi dan kolaborasi lintas disiplin.

Mengusung tema Innovative & Emerging Food Technologies, konferensi ini menyoroti berbagai terobosan di sektor pangan yang mendukung visi Indonesia Emas 2045. Peserta akan disuguhkan dua sesi panel diskusi, pameran inovasi, serta presentasi cepat dari startup dan peneliti.

HIC Indonesia 2025 merupakan hasil kolaborasi antara Leave a Nest Malaysia, ITB melalui DKST, serta Universitas Padjadjaran sebagai mitra strategis. Acara ini juga mendapat dukungan dari SOMIC Management HD sebagai mitra utama, serta Indonesian Food Innovation (IFI), Euglena, Adastra, dan TanyaObat sebagai mitra komunitas dan acara.

Acara ini dibuka oleh Dr. Hadi Akbar Dahlan, Ketua Panitia HIC Indonesia 2025, yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam menciptakan inovasi di bidang kesehatan dan pangan. Dalam sesi keynote speech, Dr. Dian Shofinita, S.T., M.T., Ph.D. (Dosen Teknik Industri, Departemen Teknik Pangan ITB) membahas peran teknologi dalam menghadirkan solusi pangan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Dua sesi panel diskusi menghadirkan para ahli dari berbagai bidang. Panel pertama bertajuk Innovating for Health: Enhancing Gut Health and Nutritional Integrity in Food Innovation menghadirkan Dr. Shinji Fukuda (CEO Metagen Therapeutics, Inc), Dr. Eng. Kamarisima (Dosen ITB), dan Dr. Budi Saksono (Bioteknolog, Amalose Tekno Indonesia). Diskusi ini dipandu oleh Nur Ahmad Zaim Hussin dan membahas inovasi dalam meningkatkan kesehatan usus serta integritas nutrisi dalam produk pangan.

Panel kedua, yang dipandu oleh Dr. Hadi Akbar Dahlan, mengangkat tema Bridging Tradition and Technology: Showcasing Local Innovations in Food. Diskusi ini menghadirkan Dr. Nur Akmalia Hidayati (Peneliti BRIN) dan Dwi Novanda Sari (Dosen Agroteknoprener, UNPAD) yang membahas bagaimana inovasi berbasis teknologi dapat memperkaya produk pangan tradisional dan meningkatkan daya saingnya di pasar global.

Sesi Research Splash memberikan kesempatan bagi para peneliti untuk mempresentasikan hasil riset mereka dalam format tiga menit di hadapan audiens, yang juga dilengkapi dengan sesi poster untuk diskusi lebih mendalam. Sementara itu, sesi Tech Splash menampilkan 10 startup yang menawarkan solusi inovatif di bidang kesehatan dan pangan, termasuk SOMIC, Euglena, UMKM dari IFI, Metagen, serta startup dari UNPAD dan ITB.

Suksesnya penyelenggaraan HIC Indonesia 2025 menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengembangkan inovasi teknologi pangan dan kesehatan. Dengan berbagai kolaborasi yang telah terjalin, konferensi ini diharapkan menjadi pemantik bagi lebih banyak kerja sama dan inisiatif baru yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan industri di masa mendatang.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.