Enter your keyword

Dari Ide ke Dampak: DonASI POD Hadir di Masjid Salman ITB melalui Kolaborasi DKST ITB dan Rumah Amal Salman

Dari Ide ke Dampak: DonASI POD Hadir di Masjid Salman ITB melalui Kolaborasi DKST ITB dan Rumah Amal Salman

Dari Ide ke Dampak: DonASI POD Hadir di Masjid Salman ITB melalui Kolaborasi DKST ITB dan Rumah Amal Salman

Bandung, dkst.itb.ac.id Sudah lebih dari dua bulan sejak DonASI POD hadir di Masjid Salman ITB, namun gaung dan manfaatnya masih terus dirasakan. Sebagai ruang menyusui portabel yang inklusif, fasilitas ini menjadi simbol penting kolaborasi antara startup sosial, lembaga akademik, dan institusi keagamaan dalam menjawab kebutuhan masyarakat. DonASI, startup binaan Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB, telah membuktikan bahwa inovasi sosial yang lahir dari empati dapat menghasilkan dampak nyata.

DonASI lahir dari kisah sederhana namun penuh makna, seorang ibu kesulitan mencari donor ASI, sementara di sisi lain, ibu lain memiliki kelebihan ASI yang tidak termanfaatkan. Ketimpangan ini mengungkap adanya celah dalam sistem dukungan menyusui di Indonesia. Dari situlah DonASI mulai dikembangkan sebagai platform penghubung antara ibu yang membutuhkan dan ibu yang bersedia mendonorkan ASI.

Namun perjalanan DonASI tidak berhenti di sana. Melalui riset mendalam dan diskusi bersama pakar laktasi, DonASI memahami bahwa masalah menyusui bukan hanya soal ketersediaan ASI, tetapi juga soal edukasi, dukungan, dan fasilitas. Salah satu hambatan terbesar keberhasilan ASI eksklusif adalah kurangnya ruang menyusui yang memadai di tempat umum dan kerja. Maka lahirlah DonASI POD, sebuah inovasi fasilitas menyusui portabel dan nyaman untuk ruang publik.

Instalasi pertama DonASI POD dipasang di Masjid Salman ITB pada Februari 2025. Lokasi ini dipilih bukan tanpa alasan. Sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial, terutama selama Ramadan, Masjid Salman menjadi tempat berkumpulnya ribuan jamaah, termasuk ibu menyusui dan keluarga muda. Kebutuhan akan ruang menyusui yang aman dan nyaman pun menjadi semakin mendesak.

Melalui kolaborasi dengan Rumah Amal Salman dan Yayasan Pembina Masjid Salman ITB, DonASI POD hadir sebagai solusi inklusif yang memungkinkan para ibu menyusui menjalankan ibadah dan aktivitas sosial dengan tenang. Fasilitas ini juga menjadi simbol keterbukaan institusi keagamaan terhadap kebutuhan keluarga muda di ruang publik.

Desain yang Mengedepankan Fungsi dan Empati

DonASI POD bukan sekadar bilik menyusui. Ia adalah ruang yang dirancang dengan detail dan empati. Di dalamnya tersedia kursi ergonomis, meja kerja, baby tafel, colokan listrik dan USB, serta sistem kedap suara untuk menjaga privasi ibu dan anak.

Akses ke POD pun mudah dan teratur. Melalui aplikasi web halodonasi.glide.page, pengguna cukup memilih lokasi, mengisi data singkat, dan langsung menerima kode akses unik. Sistem ini mendorong penggunaan yang tepat sasaran dan tertib.

Desain POD mengacu pada standar WHO dan Kemenkes RI, serta disesuaikan dengan keterbatasan ruang publik di Indonesia. Kolaborasi dengan desainer interior profesional menghasilkan tampilan yang bersih, hangat, dan ramah pengguna.

Selama proses inkubasi di DKST ITB, DonASI mendapatkan dukungan menyeluruh: mulai dari hibah pengembangan produk, pendampingan bisnis, akses ke mentor, hingga koneksi kolaborator strategis. Proses ini membantu DonASI mengembangkan ide menjadi produk fungsional yang siap digunakan masyarakat.

Program inkubasi DKST ITB sendiri dirancang untuk mendukung startup berbasis teknologi dan sosial agar dapat tumbuh dengan pendekatan profesional. Melalui DonASI, DKST ITB menunjukkan bahwa inovasi sosial bisa dipacu dengan metode yang sistematis dan berdampak luas.

Pasca peluncurannya, DonASI POD di Masjid Salman mendapatkan respons positif dari pengguna. Banyak ibu menyusui mengapresiasi kenyamanan dan privasi yang ditawarkan POD. Beberapa bahkan menyebut pengalaman menyusui di POD sebagai pengalaman pertama yang benar-benar “nyaman dan dihargai”.

Vidya, pendiri DonASI, menceritakan salah satu testimoni yang pernah mereka terima, “Biasanya anak saya tidak mau menyusu di ruang umum karena bising atau tidak nyaman. Tapi di POD ini, dia tenang dan saya juga bisa beristirahat sebentar.” Testimoni seperti ini memperkuat posisi DonASI sebagai penyedia solusi yang tidak hanya fungsional, tapi juga empatik.

Menuju Ekspansi dan Keberlanjutan

DonASI tidak berhenti di Masjid Salman. Dengan misi jangka panjang menjadi platform terintegrasi untuk mendukung pemberian ASI eksklusif dan pencegahan stunting, DonASI menargetkan ekspansi POD ke berbagai ruang publik lainnya: pusat perbelanjaan, bandara, stasiun, kantor, hingga rumah ibadah di kota lain.

Model keberlanjutan DonASI POD dirancang melalui kerja sama dengan pengelola ruang publik. Fasilitas ini dapat diakses secara gratis oleh masyarakat, sementara DonASI menjalin kemitraan dengan pihak institusional sebagai penyedia dan sponsor utama. Ini membuka peluang sinergi antara sektor swasta, publik, dan sosial dalam menyediakan infrastruktur kesehatan berbasis komunitas.

Kisah DonASI adalah bukti bahwa inovasi sosial bisa tumbuh dari kepedulian sederhana, namun berkembang menjadi solusi nyata dengan dukungan ekosistem yang tepat. DKST ITB, dalam perannya sebagai fasilitator inovasi, membuktikan bahwa pendampingan strategis, selain modal, adalah kunci mengubah ide menjadi dampak.

Instalasi DonASI POD di Masjid Salman bukan sekadar pencapaian satu startup, tetapi simbol dari semangat kolaboratif yang bisa dicontoh antara akademisi, inovator, dan institusi masyarakat. Semoga langkah ini menjadi awal dari transformasi ruang publik yang lebih inklusif dan ramah keluarga di Indonesia.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.